Siapapun Bupatinya Tetap Tinggal Di Tuban

kemarin, Sabtu dua delapan November dua ribu Lima belas dihalaman Gor Anoraga Tuban kembali bergoyang bersama Imfron Sadewo OM. Moneta Dan menghadirkan bintang tamu papan atas, Sementara papan tulis masih berada di dalam gedung sekolaan.


 Salah satunya ialah Evi tamala dari Jakarta penyanyi kawakan dangdut yang terkenal sampai pelosok negeri dan Noer KDI dari tuban juga ikut menyumbangkan suara emasnya serta ada  juga penyanyi yang baru saya lihat, tetapi lupa dari mana asalnya.  "Sisillia"  namanya kalau gak salah tulis. 

Acara tersebut dalam rangka Kamppannye calon bupati Tuban dari pasangan cabut dan cawabut "Huda Noer" .

               

 Saya dari rumah di ajak tiga teman seangkatan pecinta musik dangdut koplo serta memiliki  hobi atau seniman  di wilayah musik dangdut koplo. Mas Jeni alias awo, Basuki bin singo  dan Mas aryo alias mat dollar juga ikut menggoyangkan pinggul disana,
Sebenarnya saya agak malas kalau dalam acara yang berbaur kampannye partai, walau saya pecinta musik dangdut koplo tapi kalau panas panas males takut hitam, dkarenakan saya sudah hitam, he,,he

 Tapi kebetulan hari itu saya tak bekerja alias libur tak "menguli" dan berharap siapa tau dapat inspirasi imajinasi, berekpresi di jagat maya untuk mengeksplor atau  menambahkan artikel di webblog saya yang masih acak acakkan, dan juga untuk menikmati liburan serta menenangkan batin jiwa raga saya yang sudah mulai lelah dengan keadaan. lebih lebih ada cewek yang nyasar bin nyantol kehati saya , ha , ha ha ajurrr jummmm,,!!!

Impron sadewo yang terkenal dengan akhir sebuah cerita berakhir  kandas dalam lautan samudra, Sementara di tambah lilin lilin putihnya Evi Tamala itu pun duet mereka mereka menunjukan suara emasnya kepada penonton, Menambah suasana penonton menjadi vulgar, Energik menambah gaeaah  semangat penonton dibawah panggung meredupkan  panasnya terik matahari siang menjelang sore .

Sementara saya tak seperti biasanya, ketika dis ana saya hanya diam, melihat, mengamati, Merekam dan menghayati mereka mereka yang sedang menggoyangkan pinggulnya, Tidak ikut terbawa arus samudra kedalam kandasnya samudra impron sadewo, Saya  hanya menemani artis artis di bawah panggung sambil melihat lilin lilin putihnya Evitamala di nyalakan, 


 Ternyata orang yang biasa saya dengarkan lewat gelombang radio Persada fm juga ikut menyuarakan suarannya di sana , Pengasuh pondok pesantren sunat drajat Romo kiayi Abdul ghofur, juga berpidato politik menyampaikan "Risalahnya" mewakili dari "Gerindra" gerakan sunan giri dan sunan drajat katanya.

 Namun hanya beberapa menit saja ia berkata, Ada durasi waktu yang harus di taati karena banyaknya acara acara yang mengharuskan beliau kembali duduk di kursi lagi. 


 Dan yang paling menonjol dari ingatan saya ia berkata " Aku biasa ngoceh ne radio esok lan bengi" aku seng ngongkon nyalon neh ndandani tuban, Bupati ne Nu calonne Nu aku penaseh NU sak jawa timur, pengen sak jawa timur iki dipimpin Wong Nu kabeh"


Sementara yang paling bersemangat dalam penyampaian atau pidato politik ialah " go cong ping" dari perwakilan PDIP, ysng pernah mencalonkan dirinya bersama "Nornahar husen" tetapi pada priode itu ia gagal dalam pencalonannya sebagai cabut. dan cawabut

  ia juga menegaskan " Wes.,, Ra onok neh sak tuban seng ngeluwehi Huda noer" seumpomo onok seng menang mesti racocok karo anggota DPR liyane" aku mok di weni waktu rong menit " tak mbalek lungguh nehh. 

kata cong ping dalam pidato politiknya dengan semangat, Sementara orang bawah panggung pun bersorak ramai waktu itu. tapi saya hanya bersorak "kulhu ae Lek Cong Peng cek cepet". 

Dari yang saya lihat banyak partai partai yang mendukung pencalonan kedua pasanngan tersebut, Kusus dari perwakilan GOLKAR menegaskan bahwa ada berita dari golkar pusat di jakarta bahwa anggotannya tidak ikut mendukung , Sehingga ia menekankan kepada partisipan golkar bahwa berita tersebut adalah hoak.

 Sekitar pukul jam empatan acara hampir selesai namun temen saya mat dollar masih terbawa alunan dangdut koplo, terbawa arus penyannyi yang suara vokalnya belum ada yang menandingi di wilayah musik Ndangdut orkestra.

" Wes tuwek ngono kok suarane jeh kyok umur pitulas tahun" kata dia, Sek toh tak tutukne olehku goyang dumang karo mantan pacarku,, kami tersenyum tetapi salah satu  teman lainnya "menyahut" omongan berkata " ndah neo umur pitulas tahun lakyo mbok mbidik i ben dadi pasangan selebriti Katannya. 

Tiga teman saya adalah orang orang  yang memiliki bakat, hobi di bidang seni musik, di wilayah "dangdut koplo" sementara saya hanya seniman yang terpendam dalam lamunan dan memutuskan untuk mempelajari seni di wilayah seni menulis, Sehingga malamnya saya merakit kata kata, Ber "oret oret" dan "mengoreskan" ini Siapapun Bupatinya Saya Tetap Tinggal Di tuban berkarya di desa  Tlogowaru  ini. Nek ra "embyak embyak" yora di pakani bupati aja kok, heheh   Pis damai semua.



 "Uwong seng gantheng tur Ayu kui Uwong seng Golput ora ngajak kancane, Tegese uwong seng apik tur pinter kui Wong Seng gelem budal meyang Tps"

"Dageng wedos diwadai ember 
Timbang diadai alok disate wae 
ojo lali nyoblos tanggal songo desember Neng tps gonmu Dewe Dewe "

"Oleh Iwak teko kali 
Digowo muleh diwadai panci 
Desember tanggal songo kui
Ojo lali nyoblos nomer siji." hahaha.

"Mung nerosno perjuangane guru ngaji"

Komentar

  1. Boss... mantab tulisanmu, masih banyak salah tulis. Sebelum dipublish dipreview dulu. Terus ne komene iki mbok diaktifkan komen pake url :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TONGKLEK KAKANG MBOK

Impeksi Menjelang Tidur CCT Punya Cerita

TLOGOWARU MERAKURAK TUBAN